Path Facebook Instagram Twitter Google+

Lanang Wish: Hujan Jangan Berhenti (Bolosnya Developers 2)

"Penuh mas." penjaga warnet mengira kalau kami mau menyewa komputer.
"Nyari temen kok mas." lalu Muklis menjawab.

Sudah belasan kali rasanya aku memasuki warnet yang satu ini. Terakhir ke sini koneksi internet mati beberapa saat lamanya, hingga membuatku malas memainkan lagi komputer sewaanku. Kami mencari keberadaan mereka berdua mulai dari meja nomor 1 yang berada di dekat meja penjaga lurus ke belakang menuju area lesehan yang berada paling ujung. Aha, kami menemukan mereka terselip di dua meja area lesehan, Muklis bergabung dengan Lanang di meja nomor 8 lalu aku sendiri bergabung dengan Edo yang berhadapan tepat di depan mereka di meja nomor 9. Kalian tau apa yang biasa kami kerjakan kalau ke warnet? Bagi kami warnet bukanlah tempat untuk mencari informasi untuk melengkapi tugas-tugas kuliah tetapi untuk bermain game facebook.

Begitu waktu paket sewaan mereka habis tepat pukul 12, aku dan Muklis menitipkan barang bawaan kami pada mereka lalu segera menuju ke masjid yang berada tak jauh dari warnet untuk sholat Jumat. Aku lupa khotib berkutbah tentang apa karena tak berapa lama setelah aku selesai wudhu dan menuju ke lantai 2 mencari tempat kosong untuk sholat tahiyatul masjid, khotib sudah berada pada bagian akhir kutbah pertama yang disambung dengan doa dan sholat pun dimulai setelah kutbah kedua beserta doanya juga sudah disampaikan. Selesai sholat aku langsung mencari tempat nyaman untuk memakai sepatuku. Muklis yang berhasil menemukanku sebenarnya juga ingin memakai sepatunya di bangku yang ada di sebelah kanan bangku yang sedang aku duduki saat ini, tapi sayangnya di sana sudah ada orang lain yang menempati.

"Pakai di rumah Lanang aja, Nyol." dia berusaha melancarkan bujuk rayunya.
"Malas ah. Di sini aja." aku yang tak terpengaruh menjawabnya sambil memakai sepatu sebelah kanan.

Muklis yang gelisah mulai meninggalkanku sambil melirik sesaat masih dengan harapan agar aku mau jalan bersamanya. Saat orang di bangku sebelah mulai beranjak dari tempatnya ternyata Muklis berputar dan segera mengisi bangku kosong di sebelahku. Hihihi, dasar Muklis. Selesai memakai sepatu masing-masing akhirnya kami pun kembali ke rumah Lanang ditemani gerimis yang datang tiba-tiba sambil berlari-lari kecil.

Masih ada sisa waktu setengah jam lagi sebelum masuk. Baru aku mau mengambil dan membaca koran Jawa Pos hari ini tapi Lanang menantangku bermain catur. Demi memberinya kekalahan telak aku pun mengabulkan tantangannya :D. Sambil bermain tak lupa pula dia terus berkata dan memohon agar hujan jangan berhenti. Putaran pertama tak begitu lama ku habiskan tentu saja dengan kemenangan di pihakku. Muklis pun mengambil alih putaran kedua melawanku tapi ternyata tak terasa karena begitu cepatnya dia kalah. Hahaha, senang sekali melihat ekspresi kekalahan mereka dariku :P. Lanang yang masih belum menyerah kembali menantangku untuk kedua kalinya. Kali ini lebih lama karena disela-sela permainan dia juga sedang sibuk ber-SMS. Belum berakhir putaran ketiga ini Wahyu pun datang masih di temani hujan yang belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.

Bersambung...

Makin sedikit aja nih ceritanya hehehe... Suka-suka yang bikin :P

Posted via email from Nyol's Posterous

0 obrolan:

Posting Komentar

Habis baca jangan lupa tinggalin jejak ya :D