Path Facebook Instagram Twitter Google+

Tulisanku di Masa Kecil

Malam ini adalah malam terakhir di tahun 2010. Bersiaplah karena tahun yang baru akan segera tiba dalam hitungan beberapa ribu detik lagi. Sudah punya rencana buat tahun 2011? Keinginan utamaku saat ini adalah menulis. Entah itu menulis kejadian yang kualami, menulis mimpi-mimpiku, menulis yah pokoknya menulis apa saja. Sebenarnya sudah sejak kecil aku ingin menjadi seorang penulis. Seiring bertambahnya usia bertambah pula pengetahuan dan juga keinginan. Kalau di kumpulin bisa setinggi gunung merapi kali :D hehehe. Mencoba mengingat kembali masa kanak-kanak yang indah yang tidak terlalu stres memikirkan hidup, aku menemukan keinginanku ini ketika menemukan kembali komik Dragon Ball yang sudah terkubur dalam rak buku usang yang sudah bertahun lamanya tak terjamah. Aku ingat bahwa dulu aku sering menuliskan beberapa kisahku pada lembaran-lembaran loose leaf berukuran A4 yang aku beli dari penjual yang biasa mangkal di depan sekolah SDku dulu. Lembaran unik itu memiliki dua sisi yang berbeda. Sisi depan bergambar dan tentunya gambar-gambar yang aku beli adalah gambar jagoan favoritku Son Goku. Sisi belakang itulah yang aku gunakan untuk menulis cerita.

 

Gak kelihatan? Oke aku tulis lagi deh disini.
Tanggal 14-2-1999
Hai kawan-kawan saya mau ceritani. cerita tentang DRAGON BALL -
Yang seperti di depan. saya suka kertas ini dan juga filmnya -
Ini karanganku yang kedua. nah sekarang cerita akan dimulai
Aku sangat suka film DRAGON BALL yang sekarang diganti DRAGON -
BALL Z. teman-teman saya mau cerita sun goku ternyata -
supu saiya yang jahat kakak goku telah dibunuh pikolo -
dam ditahan oleh goku sampai goku ikut mati nama asli goku -
adalah kakaroto dan sun gohan anak goku dilati pikolo -
sampai 1 tahun dan supu saiya lain datang lagi goku masih
di jalur naga suda mau sampai di tempat raja emperor -
dan di latih sampai 1 tahun dan goku kembali sudah banyak -
yang mati pikolo,yangca,caoz,tensihan yang tersisa kerilin -
dan gohan dan nama supu saiya bejita dan napa napa ber -
tarung dengan kerilin dan gohan napa tidak bisa menahan
dan dibunu bejita sendiri dan napa mati juga dan seka -
rang kerilin,gohan,danbulma pergi ke planet namec -
untuk mencari dragenbool dan menemukan musuh baru

 

 

Hihihi.. lucu banget ya :D. Tulisannya masih amburadul sana sini. Tahun 1999 berarti masih kelas 2 SD ding! :lol: jangan disalahin deh kalau tulisannya masih banyak kesalahan tanda baca dan kurang satu huruf belakang. Lalu bagaimana ceritanya kok bisa pengen jadi penulis? Hm.. begini. Waktu itu kan memang film kartun (sebutanku kala itu) Dragon Ball memang sangat digemari anak kecil dan aku rasa sampai saat ini juga masih banyak anak kecil yang suka karena masih tayang di Indosiar, lalu aku juga suka baca Lupus Kecil hadiah ultah ke-7 dari kakakku yang berbuah jadi kolektor seri Lupus Kecil :D. Aku pikir bikin film kartun itu cuma nulis cerita terus yang gambar orang lain kayak di Lupus (ada beberapa ilustrasi gambar yang digambar orang lain bukan sang penulis buku itu sendiri) :P hihihi. Demi mewujudkan mimpi masa kecil, aku akan memulai lagi kegiatan tulis menulis :). Semoga di tahun yang baru hilang sudah semua keburukan yang sering kita lakukan dan makin bijak dalam menjalani hidup ini. Amin.

Happy New Year 2011

Posted via email from Nyol's Posterous

Baca Selengkapnya - Tulisanku di Masa Kecil

Latihan Bikin Cerita Fiksi (Bang Roy 1)

Semenjak kejadian itu aku tak pernah melihatnya berbicara sekalipun dengan orang lain. Mungkin kondisi kejiwaannya sedikit terganggu apalagi setelah kelakuan konyolnya sempat melakukan tindakan bunuh diri tapi gagal. Bahkan banyak anak kecil yang tertawa-tawa dan mengatainya 'orang gila' saat berpapasan ataupun mereka memang sengaja mencari gara-gara dengan mencarinya di rumah lalu menghinanya. Menurut penuturan orangtuanya sih dia stres akibat ditinggal kekasihnya menikah dengan pria lain. Mungkin bagi beberapa orang hal tersebut terlihat konyol dan menggelikan namun bagi orang-orang yang berperasaan sensitif entah seberat apa rasanya. Sudah setahun peristiwa itu berlalu, tapi pria yang pernah mengajariku bermain layang-layang maupun sepeda ini belum juga bisa melupakan sakit hatinya. Seiring waktu anak-anak nakal sudah tak begitu peduli dan tak mengatainya lagi. Kini dia juga sudah mulai sering terlihat melamun di bangku panjang di bawah pohon rindang yang ada di kebun rumahnya kira-kira sejak seminggu yang lalu. Aku yang dari tadi hanya melihatnya dari dalam rumah mencoba untuk berbicara padanya dengan sangat hati-hati takut perkataanku nanti menyinggung perasaannya.

"Assalamualaikum bang." aku mencoba memberi salam padanya, tapi dia tak menjawab.
"Pagi yang cerah gini enaknya naik sepeda keliling kota bang." Aku mencoba berbasi-basi untuk melihat tanggapannya.

Sejenak dia melihat diriku yang duduk tepat disampingnya lalu kembali menatap langit biru dan menyelam pada lamunannya. Mungkin bukan saat ini waktu yang tepat.

Sepulang sekolah aku tak melihat bang Roy ditempat biasa dia menghabiskan harinya untuk melamun.

"Baru pulang Rid?" Tiba-tiba dari belakang aku mendengar suara dan tangan seseorang memegang bahu kiriku.
"Astaghfirullah." Seketika aku memalingkan wajah.

Ternyata bang Roy yang bertanya, dia baru saja keluar dari gudang rumahnya yang memang terletak tak jauh dari jalan setapak tempatku berdiri sekarang.

"Iya bang. Abang dari mana, kok tumben?"
"Dari sana." Dia hanya menunjuk ke dalam gudang tua yang sempit dan gelap itu.
"Oh, ya sudah bang Farid mau pulang dulu." Sambil meninggalkan senyuman aku kembali berjalan menuju rumahku yang kurang bebera langkah lagi.

Aku senang karena bang Roy mau menyapaku tadi, itu tandanya ada sedikit perkembangan. Hari Jumat sepulang Sholat Jumat di masjid Al-Ikhlas aku bertemu lagi dengan bang Roy di jalan. Rupanya bang Roy yang sudah lama tak terlihat sholat berjamaah baru saja keluar dari masjid dan berjalan tepat beberapa langkah di depanku. Aku mempercepat langkahku demi bisa berbicara padanya.

Bersambung...

 

Terlalu singkat ya? Hehehe.. biarin deh kan masih latihan. Kalau tanya cerita selanjutnya seperti apa, errrrrrrgghhh aku juga belum tahu :P yang baca cerita ini tinggalin komentar dong! Buat yang punya tampang di foto.. hehehe aku dapet dari om Google :D gapapa kan aku pake di blogku? Gapapa kok (berlagak kayak yang punya tampang). Makasih ;)

Posted via email from Nyol's Posterous

Baca Selengkapnya - Latihan Bikin Cerita Fiksi (Bang Roy 1)

Rp.300.000.000,00

Siang itu masih sama seperti siang-siang yang lalu. Awan mendung menyebar di seluruh sudut kota Surabayaku tercinta. Kelabu, hujan, dan genangan air dimana-mana. Jadwal kuliah yang berubah-ubah pun tak menurunkan semangat untuk terus melangkahkan kaki untuk menuju kampus. Seharusnya hari itu, pada jam-jam seperti saat itu, aku dan teman-teman sudah bisa bersantai atau bermain-main sebentar sepulang kuliah seperti biasanya. Tapi nyatanya hari itu ada jadwal kuliah yang harus kami ikuti setelah kemarin sempat ditunda. Bosan hanya berdiam di kampus, Muklis mengajakku untuk main ke tempat kos teman yang terletak tak jauh dari kampus. Aku yang juga sudah merasa bosan mengiyakan saja ajakannya lalu kami pun segera menuju lift. Tempat belajar kami para mahasiswa ada di lantai 4, pusat dari seluruh kegiatan mahasiswa. Tinggi keseluruhan bangunan tempat itu adalah 6 lantai.

Teman yang akan kami kunjungi ini adalah salah satu teman seperjuangan yang telah meluluskan dirinya sendiri sebelum tiba saatnya untuk lulus. Sudah setengah tahun lebih atau hampir setahun malah kami tak pernah berjumpa dengannya, sebenarnya sudah beberapa kali aku dan Muklis ingin meluangkan waktu sejenak untuk main ke sana tapi sampai saat ini belum juga bisa bertemu dengannya. Kami tidak tau apakah dia masih tinggal di tempat itu atau sudah pindah ke tempat kos lain mengingat sekarang dia kuliah di daerah Ketintang. Tapi masa bodoh, daripada mati bosan di kampus yang amat sangat sepi di siang hari. Begitu sampai di tempat kos temanku itu ternyata pintu pagar terkunci dan tidak ada tetangga rumah kosnya yang keluar. Biasanya sih kami mengetahui keberadaannya ya dari tetangganya itu. Disana kami berdua hanya bisa celingak-celinguk, mondar-mandir kayak orang yang mau mencuri.

"Balik aja deh, tapi lewat sini yuk." Muklis mengajakku menyusuri gang kecil yang terletak tepat di samping rumah kos itu.
"Hm.. Oke." sambil berjalan mengekor dibelakangnya  aku menjawabnya.

Gang itu membawa kami keluar lewat gang lain yang ada disamping masjid yang biasa kami gunakan untuk sholat Jum'at jika ada kuliah pagi sampai siang di hari Jum'at. Tepat saat itu juga adzan dhuhur berkumandang. Seusai sholat kami ngobrol sejenak di serambi masjid sambil bersiap-siap memakai sepatu masing-masing. Tiba-tiba hape di kantong celanaku menjerit memintaku untuk menjawab telepon dari seseorang. Setelah aku lihat nomer tak dikenal yang meneleponku aku memberikan hape pada Muklis.

"Jawab gih, malas aku jawab nomer asing." Muklis pun menerima hapeku dan menjawab telepon dari seseorang yang entah siapa itu.
"Dari bank Danamon." kata Muklis sambil mengembalikan hape padaku.

Setelah orang itu menjelaskan siapakah dirinya, barulah aku tau kalau dia adalah pegawai asuransi yang bekerja sama dengan bank tempatku menabung. Dia menjelaskan bahwa perusahaan asuransinya akan menambah biaya asuransi kematian-KU hingga senilai 300 juta dari yang sebelumnya hanya 10 juta. Aku yang tak begitu berminat dan tidak menyimak setiap kata yang dia sampaikan hanya mengiyakan saja apa yang dia ceritakan padaku. Hingga sampai pada ujung pembicaraan dia bertanya tentang persetujuanku. Aku kembali bertanya padanya, gratis atau bayar? Dia kembali menjelaskan bahwa kenaikan biaya asuransi (sekali lagi) kematian-KU itu akan dipotong 50 ribu tiap bulannya dari tabunganku. Akhirnya tau juga aku kalau asuransi itu tidak lah gratis.

Well, aku pun mencoba untuk menjawab orang itu dengan cara sehalus mungkin, "Gak jadi deh,..." Tuuuut tuuuuut tuuuuuut "mas."

Hehehe, ternyata orang itu memutuskan teleponnya sebelum aku selesai bicara. Sambil tersenyum lalu tertawa ringan aku menatap Muklis yang bertanya-tanya melihat diriku yang tiba-tiba gila mendadak ini. Aku menjelaskan padanya bahwa tadi itu telepon dari orang asuransi yang ingin menaikkan harga kepalaku menjadi 300 juta DEAD OR ALIVE :lol: (berasa jadi seperti Luffy aja nih :P). Sambil meneruskan memakai sepatu dan berhayal tentang cerita kematian yang dibuat-buat demi mendapatkan uang asuransi akhirnya kami pun kembali menghabiskan waktu di kampus hingga sore hari demi mengikuti kuliah yang sempat tertunda tanpa bisa bertemu dengan teman kami itu untuk kesekian kalinya.

Posted via email from Nyol's Posterous

Baca Selengkapnya - Rp.300.000.000,00

Selamat Hari Ibu

Kasih ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi
Tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia 

 

Tiada yang bisa kita lakukan untuk mengganti semua kebaikan dan kasih sayang serta doa yang selalu ibu curahkan sepenuhnya untuk anak-anaknya tiada henti. Jika kita terjatuh, ibu akan segera membantu kita untuk bangkit kembali. Jika kita bersedih, ibu akan melakukan apa pun agar bisa membuat kita tersenyum kembali. Jika kita lalai dengan apa yang telah kita perbuat, ibu tak pernah lupa untuk selalu mengingatkan kita. Terima kasih bu, karena ibu adalah ibu nomor satu di dunia :).

My Mom is The best!

Posted via email from Nyol's Posterous

Baca Selengkapnya - Selamat Hari Ibu

Chat With The Author

Kadang, kita mencintai seseorang begitu rupa sampai tidak menyisakan tempat bagi yang lain. Membuat kita lupa sekedar bertanya, inikah sebenarnya cinta?

Siapa dan apa gerangan yang bisa membuat aku menulis kalimat seperti itu? Hihihi, dua kalimat pembuka itu aku dapat dari sampul belakang buku yang baru aku temukan setelah lama mencari-cari buku bagus di Goodreads. Enaknya dimulai darimana ya ceritanya? Jadi begini, kan aku suka buka lagi halaman dari buku-buku yang pernah aku baca di Goodreads. Nah disetiap halaman yang dibuka itu ada daftar rekomendasi halaman buku lain yang sering dibuka setelah ataupun sebelumnya. Disana aku melihat buku berjudul Dia karya Nonier. Setelah melihat preview buku itu disini aku yang ingin tahu lebih jauh tentang sang penulis mulai mencari tahu tentang dirinya. Begitu tahu kalau tak ada data tentangnya di Goodreads maka seperti biasa aku langsung menuju Facebook untuk kembali mencari. Tapi ternyata tak seperti yang kuperkirakan, di Facebook pun tak ada nama orang itu. Tak pantang menyerah maka tujuan terakhir adalah Google si raja pencarian. Ah, ketemu deh satu. Ternyata penulis yang satu ini lebih suka mencurahkan kegiatannya di blog!

Kalian tahu apa yang menyebabkan aku mencari info tentangnya? Karena di buku itu, sejak halaman pertama, cerita mengambil setting Stasiun Pasar Turi kawan! Hehehe, terlalu berlebihan ya? Entahlah, tapi itu yang membuat aku makin penasaran mencari orang ini karena dia juga tak kunjung kutemukan di jaringan sosial manapun, tidak seperti penulis-penulis lainnya yang sudah pasti gampang ditemukan. Penasaran dan semakin penasaran, aku pun menambahkannya sebagai teman bercakap-cakap di Yahoo Messenger. Sambil membaca-baca tulisan di blognya eh tahu-tahu dia online di YM. Aku yang sempat ragu-ragu untuk mengajaknya berbincang akhirnya memulainya juga, sebelumnya aku memang suka menambahkan penulis yang aku suka sebagai teman entah itu di Fb, Twitter, ataupun YM namun tak pernah benar-benar menyapa seperti yang aku lakukan saat ini. Senang juga dia membalas sapaanku dengan ramah, lalu obrolan pun mengalir dengan sendirinya walaupun aku sempat bingung mau memulai dari mana? Hehehe, kan aku belum benar-benar baca bukunya :P.

Aku sisipkan ya percakapanku tadi dengan sang pengarang yang bernama asli Noni Eko Rahayu yang sungguh misterius itu.. hihihi. Selamat menikmati:

Aku: hai kak :)

Nonier: helo

A: suka tenis ya?
    *dasar akunya yang bego gak tau mau ngomong apa jadi aku pilih topik tentang olahraga yang muncul di bukunya.. hehe

N: belum pernah main tenis sih

A: lho
    terus bukunya kok ada tenisnya?
    yang smash juga tenis kan?
    *Smash! judul bukunya yang lain

N: yang smash volley

A: ohh.. salah brarti :P
    hehehe
    aku belum baca yang smash
    udah lama ya kak terbitnya?

Percakapan terhenti sejenak, sepertinya dia mulai merasa terganggu dengan perbincangan yang sok akrab ini :lol:. Sambil menunggu balasan aku memberinya informasi tentang Goodreads Author.

N: panjang amat
    hehe..
    *mencoba menanggapi informasi yang baru aku sampaikan

A: hehehe :D
    ada fb gak kak?
    mau aku add

N: ga punya euy, kuper aku.
    *ternyata dia emang bener-bener gak punya ding! pantesan daritadi aku cari hasilnya nihil.

A: yah.. kok gak bikin sih?

N: takut tenar...wkwkwkwkwk..
    *:doh: lucu juga ya nih orang, kalo penulis lain yang masih hidup dan aku kenal bukunya, tiap aku cari langsung dapet deh goodreads, fb, twitter, blog personal, web bukunya, fan club, dan lain-lainnya.

A: hihihihi
    emang udah tenar kan

N: nggak e.

A: sekarang ada dimana kak?
    masih di Jerman?
    *kebetulan tadi waktu googling aku nemuin artikel tentang sepak terjang penulis yang satu ini di PPI Goettingen Jerman (PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI GÖTTINGEN JERMAN)

N: di Goettingen.
    iya.

A: disana jam berapa sekarang?
    aku di Surabaya

N: baru jam 12 kurang seperempat

A: sekarang masuk waktu maghrib
    di tempatku.. hehe

N: iya, kalo musim gugur dan dingin, beda waktunya 6 jam, kalo musim semi dan panas, beda waktu 5 jam.
    eh, kamu dipanggil apa nih?
    *tadi sempat terlintas mau jawab 'guk-guk' :lol: hihihi

A: agung kak :D
    ada foto gak kak?
    profil goodreads kakak mau aku pasang foto
    biar bagus
    cari foto kakak di om google susah minta ampun

N: hahahaha..

A: di blog kakak juga gak ada fotonya

N: nggak suka nampang (padahal gila foto)

A: yeee
    haha
    facebook juga gak punya
    bingung deh mau cari dimana :D

N: hihihihi...

A: apa yang foto sepasang kaki itu aja ya yang aku pasang :P
    yang di blog
    sebelah kiri

N: hahaha..boleh boleh.
    tapi di blog tu ada beberapa foto gitu lho, cuma ga tampak wajah..he

A: haha
    tapi gak enak kak
    yang lain aja close up wajah
    masa ini kaki

N: waduh..ga pede euy.
    kan udah dibilang, takut tenar.
    hikikikik..
    btw, aku suka foto kakiku lho. Udah kemana-mana deh tuh kaki.
    terakhir kemaren pas ke kampus, di salju. Pas ngangkat kaki, e, salah urat, jadi jongkok dulu baru jalan lagi.
    (cerita nggak penting)

A: hihihi
    senangnya bisa jalan di atas salju
    aku gak pernah

N: awal2 sih hepi, lama2 bosen (sombong)
    abis dinginnya nusuk nusuk tulang.
    bikin ingusan, hidung perih, muka tebal (udara dinginnya lho)
    tapi bersyukur juga ding bisa liat salju..he

A: jadi iri deh
    haha
    itu yang foto sama orang india ada acara apa kak?
    *ini lagi ngobrolin foto yang ada di salah satu posting di blognya mbak Nonier

N: orang nepal.
    acara international evening, kumpul2 makan2 gitu deh.
    bilangnya kita harus pake pakaian tradisional. Udah dandan habis gitu, ternyata sebagian besar pada pake jins dan kaos oblong. Berasa nyasar deh.

A: haha
    tapi bangga kan
    pake pakaian Indonesia
    nepal kok kayak india ya pakaiannya?

N: bulan lalu kita ada acara Indonesian night. Aku nari gambyong dan poco2. Ada yang nari bali, merak dan tari ambon. Plus dangdutan dan makan makanan indonesia. Rame betul, pada ikutan joget.
    nepal sama india tetanggan, masih mirip2 lah budayanya.

A: ohh
    pakaian kakak itu pakaian dari daerah mana?

N: tu yang di foto pakaian tari merak. Jadi pas sebelum kesini aku belajar nari dulu, gambyong sama merak, sekalian beli kostumnya di Jogja.
    kita kan banyak acara2 budaya, jadi musti persiapan yang gitu-gitu.

A: hm..
    pakaian tari toh
    emang kakak belajar apa disana?

N: btw, agung sekolah dimana?
    aku ambil kehutanan.

A: sekolah komputer kak
    d2
    *rada-rada minder juga kalo ngobrolin pendidikan :( apalagi sama orang pandai.

N: hmm..canggih euy, komputer.
    jangan jadi hacker ya..hehe

A: oce bos
    :D
    bentar kak

N: uke

Karena begitu asyiknya sampai lupa waktu nih :D. Percakapan aku hentikan sejenak karena mau sholat maghrib terus makan malam dulu.

A: lagi senggang ya kak?
    *aku melanjutkan kembali begitu selesai makan dan tak lupa minum tentunya :lol:.

N: lagi nulis nih

A: ohh
    kirain
    nulis apa?
    buku baru?

N: naskah baru, kan belum tahu nanti kalo udah jadi diterima apa nggak..he
    btw, kok kamu bisa baca "dia", gimana ceritanya?

A: aku doain deh biar diterima
    belum baca semuanya sih
    hehe
    baru baca dari om google
    masih mau cari bukunya ;)
    *akhirnya ketahuan juga nih kalo belum baca :P

N: wahahaha
    lha kok pas googling bisa nyasar ke "dia'?

A: dari goodreads.com

N: ooo...

A: terus baca di google books

N: sampe halaman berapa tu google booknya?

A: potongan potongan
    banyak yang di ilangin

N: hehehe, secara tak langsung disuruh beli bukunya ya

A: ya gitu deh
    emangnya kakak pernah tinggal lama ya di surabaya?
    kok setting awal langsung st. pasar turi
    terus ada tunjungan plaza juga

N: pernah ke surabaya, tapi sehari dua hari gitu.
    dan ngambil setting di kereta soalnya sering pake kereta sembrani jakarta-pasar turi kalo pulkam.
    hehehe...

A: pernah ketemu orang kayak gitu juga?
    kayak si masnya yang itu

N: hahaha..nggak

A: syukur deh
    hihihi

N: pernahnya sebangku sama bapak2 yang ngoroknya minta ampuuuuun

A: ntar kalo udah jadi naskahnya aku minta copynya ya kak
    boleh kan?
    ngomong-ngomong settingnya dimana?
    Jerman-Indo?

N: hehehe..
    settingnya Jakarta.
    masih belum pengen bikin yang luar negeri...dikirain nggaya ntar..hihihi

A: kalo yang smash?

N: smash jogja
    tuh settingnya sebelah kosku dulu..hehe..

A: *jadi penasaran juga nih
    *cari di om google ah.. hihihi

N: hahahaha

A: yah
    gak ada
    :cry:

N: hihihihi..
    jangan nangis dong.
   maunya yang gratisan aja...
   hekekekek..

A: ceritain dikit dong kak

N: eh, tapi tau tuh, di toko masih ada ga ya

A: kan lihat dulu
    kalo menarik baru deh
    coba deh googling lagi, cari sinopsisnya.
    yang review cuma satu orang
   gak tau deh ceritanya kayak gimana

N: aku bikin smash dengan semangat waktu itu, sambil mengingat-ingat masa di jogja.
    makanya di halaman persembahan ada nama-nama teman kos dulu

A: hm...

 

N: bapak kosku juga kukirimi, soalnya kupersembahkan buat dia juga..he
    begitu tetangga kos tahu (yang rumahnya kujadiin setting), minta juga deh dikirimi bukunya (dia nenek yang ada di cerita smash juga).

A: hihihi
    sampai segitunya
    jadi pengen bikin buku juga
 
N: hahahaha
    bikin aja, Gung.

A: gak tau gimana mulainya
    :cry:

N: mulai dari halaman pertama
    hehehe.

A: ya emang kak
    hihihi
    maksudnya gak tau cara nulisnya
    aku gak pernah ngarang cerita
    huhuhuhu

N: emang ga pernah dapat pelajaran bahasa indo

A: gak pernah terlewatkan dari SD, SMP, SMA
    tapi gak pernah ada tugas mengarang
    hampir gak ada *ralat

N: kalau kamu suka baca buku kan setidaknya bisa bayangin kalau nulis gimana
    aku belajar nulisnya juga gitu

A: gitu ya kak
    aku coba deh

N: sipp

A: tapi belum tau bisa apa gak
 
N: sering sering latihan, biar bisa ketemu gayamu sendiri.
    aku dulu latihannya suka bawa tulis kecil kemana-mana, trus nyatetin kejadian-kejadian di sekitarku yang menarik.

A: dari catatan pendek terus dikembangin lagi
    gitu ya?

N: buat latihan

A: oce bos
 
N: dari dulu, parahnya aku punya mood nulis pas musim ujian, jadinya pening deh, belajar apa nulis..hehe

A: hihihi
    terus pilih yg mana?

N: kadang nulis, jadi ujiannya jelek..hekekek
    Agung, aku nerusin nulis dulu ya. Dadaaaah. See you again

Habis deh :D. Cukup sekian untuk posting kali ini dan sampai jumpa lagi di posting berikutnya ;)

Posted via email from Nyol's Posterous

Baca Selengkapnya - Chat With The Author

Syukur

Setelah membaca lagi beberapa tulisan yang pernah aku publikasikan disini aku baru sadar bahwa tak ada nyawa dalam tulisanku, tak ada pesan yang tampak apa lagi yang tidak tampak pada tulisanku, hambar. Pantas sekali bila aku selalu menyebutnya tulisan tidak penting. Tulisan yang aku buat sudah cukup menggambarkan hidupku yang tak terarah terombang-ambing tanpa tujuan yang jelas. Mana bisa orang yang tak tau arah menulis suatu pesan untuk orang lain kalau untuk menolong dirinya sendiri saja tak bisa? Lihatlah orang-orang yang memiliki kisah inspiratif! Mereka bukanlah orang sembarangan, mereka adalah para pejuang yang merdeka atas tindakan yang mereka lakukan. Mereka adalah orang yang tau dan mengerti kemana arah dan tujuan hidup, bukan orang seperti aku. Sebuah persamaan yang dapat aku simpulkan dari mereka adalah mereka tak pernah lupa bersyukur, bukan hanya sekedar ucapan tapi dengan sepenuh hati. Apakah rasa syukurku belum sepenuh hati?

Posted via email from Nyol's Posterous

Baca Selengkapnya - Syukur

Bookthirsty

Jika adzan dhuhur telah berkumandang maka tak lama lagi langit akan menunjukkan sisi gelapnya, semakin gelap dan semakin gulita hingga hujan pun turun membasahi bumi ini.

Seram nggak sih? Hehehe, tenang-tenang kisah kali ini tak lebih dari sebuah kisah yang teramat sangat nggak penting seperti biasanya. Lagian siapa juga yang mau bikin cerita seram, belum selesai ceritanya bisa-bisa aku kabur sendiri karena ketakutan :P. Kalian tau darimana aku mendapat ide menulis kalimat pembuka yang seperti itu? Ya tentu saja karena sejak seminggu belakangan ini Surabayaku tercinta tak lagi cerah yang mungkin cenderung menyengat menjadi gelap dan dingin (tadi aja aku mandi pake air hangat lho! Ssssssttt.. tapi jangan bilang siapa-siapa ya kawan. Ini rahasia kalian para pembaca dan aku ;)). Kalau panas bingung cari tempat adem, kalau dingin bingung cari tempat panas :doh:. 2011 segera tiba nih, artinya sisa hidupku di bangku kuliah tinggal sedikit lagi :cry: huuaaaaaa. Belum pandai sudah waktunya lulus, cepet banget deh rasanya. Tau gini dulu ikutan program D3 aja :(. Aku mau tanya nih buat yang udah pada kuliah. Sebenernya kalian merasa cocok nggak sih dengan jurusan yang sudah kalian ambil? Kalau aku sih, jujur kayaknya nggak deh. Aku mau berbagi sejarah kelamku masuk ke jurusan yang begitu menjanjikan ini ya (kalau lihatnya dari luar emang menjanjikan, tapi kalian sudah merasakannya belum tentu kalian masih bisa berkata begitu).

Sebelumnya aku mau bertanya nih, kalau mendengar kata "Developer" apa yang ada dipikiran kalian? Berhubungan dengan bangun-membangun gedung dan sebagainya? Berhubungan dengan finansial beserta duitnya? Atau berhubungan dengan anak-anak kecil yang manis nan lucu (kayak yang nulis :lol:)?  Kalau jawaban kalian ada pada salah satu alternatif yang aku berikan maka kalian tidak lulus pada mata kuliah saya dan silakan mengulang semester depan! (Hihihi, berasa jadi dosen aja nih :P). Developer jurusanku ini adalah pengembang yang bekerja dibidang teknologi komputer. Kalau lagi main internet coba lihat bagian bawah web deh, pasti kalian bisa nemuin Developer disitu. Memang benar sih kalau lulusan dari jurusan yang berbau komputer zaman sekarang banyak banget yang membutuhkan. Mungkin di awal-awal semester dulu aku masih mengerti, yah walau sekarang sudah lupa lagi (ampun deh!!!), tapi begitu memasuki semester 3 ini aku baru benar-benar memahami apa arti sebenarnya dari teknologi. Aku jadi teringat perkataan dosenku yang terdahulu, "Teknologi baru bisa muncul hanya dalam satu kedipan mata." (waktu itu aku tak begitu mencermati jadinya ya gini deh, tetap saja jadi si pemalas yang suka menyepelehkan masalah). Semester 3 mau tidak mau kami para mahasiswa Developer harus kerja praktek ditempat orang di luar lingkungan kampus. Karena ego yang terlampau tinggi, maka bergegaslah aku mencari perusahaan yang benar-benar sudah memiliki nama di daerah Surabaya. Kalau teman-temanku yang lain sih mereka cari aman dengan menawarkan jasa mereka pada almamater sekolah mereka sendiri. Sebenarnya aku juga ingin sih membagi sedikit ilmu yang aku dapat pada almamater, tapi aku merasa ilmu yang aku miliki sekarang masih kurang dan terlampau awam. Maka jadilah aku memilih perusahaan sebagai tempat bekerja praktek sambil menanimba ilmu baru yang belum aku dapat di kampus. Dan benar adanya bahwa yang aku lakukan ini tepat seperti keinginan! Mereka tak memberiku pekerjaan yang biasa saja layaknya kuliah yang diberikan oleh dosen di kampus. Mereka memintaku membuat sebuah sistem yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman barang. Keren nggak sih? Yah, itulah mengapa aku juga tertarik masuk jurusan ini.

Lalu dimana bagian yang kelam? Sabar-sabar, ini juga mau diceritain. Karena begitu menariknya aku pun tak sadar dan lupa diri dengan ilmu yang aku miliki sekarang ini belum mampu untuk mengerjakan proyek dari kerja praktek itu :cry:. Kalau begini aku jadi merasa salah masuk jurusan deh. Untuk mengurangi sedikit beban pikiran tapi tak mengurangi tanggung jawab sedikit pun, kemarin aku melangkahkan kaki ini menuju TM Diponegoro (nggak tau apa itu TM? pasti nggak doyan buku, TM itu toko buku Togamas. Entah sejak kapan aku menyebutnya begitu :lol:). Sudah lama aku tidak pernah kesandahagaa, mungkin sejak masa akhir SMA. Karena teman kuliah sekarang ini nggak ada yang cinta membaca :cry:, yang ada di dalam otak anak-anak komputer adalah GAME! Karena begitu lamanya aku merasa bahwa TM Diponegoro sudah tak selengkap dulu :( atau sejak dulu emang begitu dan aku sudah menemukan TM yang lebih lengkap koleksinya ya? (Baca: TM Petra, letaknya dekat kampusku). Buku yang aku cari tak ada disitu, huhh tau gini langsung berangkat ke GramEx aja dari tadi (Baca: Gramedia Expo). Kembali menyusuri jalanan membuatku sadar bahwa Surabayaku telah banyak berubah, gedung-gedung pencakar langit sudah begitu banyak terlihat di pusat kota hingga tak terasa sampailah aku pada tempat persinggahan, aku berkeliling dulu melihat-lihat ruang pameran. Yap, dan ternyata memang sedang ada acara di ruang pameran! Di papan jadwal acara sih tulisannya pameran iB, aku nggak tau apaan sih itu? Tapi di bagian luar yang banyak aku temui adalah beberapa stan bank negeri atau swasta yang dibubuhi embel-embel syariah di belakangnya. Sedangkan di dalam ada pemeran perumahan gedong yang ada di Surabaya dan sekitarnya. Well, setelah mengakhiri petualangan di ruang pameran aku pun melesat menuju ke lantai 2 kembali pada tujuan awal berburu buku. Mau tau buku apa yang aku bela-belain cari dari satu toko buku ke toko buku lain? Let Go karya Windhy Puspitadewi lalu satu lagi Rindu karya Sefryana Khairil. Ternyata untuk menentukan mau beli buku aja susah banget lho buatku! Setelah berkutat sekian lamanya akhirnya aku tetap memilih 2 buku yang telah kusebut tadi ditambah dengan majalah Bobo buat nan-nin di rumah :).

Pegel nih... panjang juga ya ceritanya :D hehe. (Judulnya bener gak sih? Maksudnya tuh haus buku :lol:)

Terima kasih karena bersedia meluangkan waktu untuk membaca tulisanku yang gak jelas ini dan sampai jumpa pada cerita-cerita selanjutnya!!!

Posted via email from Nyol's Posterous

Baca Selengkapnya - Bookthirsty

Happy New Hijriyah Year

Detik berganti detik, siang berganti malam, musim pun terus berganti. Beberapa hari terakhir Surabaya dirundung cuaca yang kurang bersahabat, hujan deras, dan banjir pun tak bisa dihindarkan. Desember akan segera berakhir 3 pekan lagi, kalender 2010 pun akan segera tergantikan dengan kalender baru 2011. Hari ini pun umat Muhammad juga sedang bersuka cita menyambut tahun barunya 1 Muharram 1432 Hijriyah. Negara kita begitu banyak mengalami musibah dan teguran yang diberikan olah Allah atas apa yang sudah kita semua lakukan sepanjang tahun ini. Marilah kita berdoa bersama-sama agar negara kita tercinta terhindar dari musibah pada tahun yang baru ini, amin.

Happy new year 1432 Hijriyah.

Posted via email from Nyol's Posterous

Baca Selengkapnya - Happy New Hijriyah Year