Path Facebook Instagram Twitter Google+

Berburu Masa Lalu

Hari itu sepertinya Tuhan mendengar doaku. Sudah lama aku ingin pergi ke suatu tempat yang sudah setahun lebih tak pernah aku kunjungi. Baru saja aku masuk kelas untuk memulai kuliah. Masih seperti biasa, akulah mahasiswa terakhir yang menjadi penutup semua keterlambatan. Belum juga aku duduk tapi Lanang bilang kalau kuliah sudah selesai. Aku cuek saja dan langsung melenggang ke toilet setelah izin pada dosenku. Saat aku kembali ternyata teman-teman benar-benar berkemas dan segera bergegas meninggalkan kelas. Aku pun tak mau ketinggalan lalu mengekor di belakang mereka.

"Ada apa sih kok cepet banget kuliahnya? Apa aku kelamaan telatnya?" aku bertanya pada Eka sambil membuka hapeku untuk melihat jam.
Eka yang ada di depanku menjawab dengan santai, "Makanya besok datengnya jam 10 aja."

Aku cuma bisa manggut-manggut mendengar sindiran temanku yang satu ini. Baru jam 9 seperempat.. enaknya main kemana nih? Setelah bertanya-tanya tentang kegiatan yang tadi dilakukan sebelum ke datanganku, aku memantapkan niatku untuk pergi berburu buku. Kalau sudah berurusan dengan buku pastinya aku akan berkelana sendiri tanpa ditemani konco-konco karena mereka bukanlah pelahap buku. Setapak demi setapak aku melangkah hingga tak terasa sampailah aku di tempat perburuan pertama, TM Petra yang memang tak jauh letaknya dari kampus. Daftar buruan buku-buku yang ingin aku beli sudah tertata rapi di dalam otak. Sempat aku melihat Ranah 3 Warna yang baru saja terbit yang juga masuk daftar buruanku ini. Aku hanya bisa mengelus sampul buku yang terbungkus plastik karena untuk bisa memilikinya butuh separuh isi dompet melayang ke meja kasir. Setelah berkeliling sebentar di rak buku cuci gudang dan kecewa karena bukunya masih tetap itu-itu saja aku pun menuju komputer pencari. Belum juga aku sampai; mata, kaki, dan tanganku kembali tidak bisa menahan diri untuk tidak bekerja sama berhenti lalu membolak-balik buku yang menyilaukan pandangan.

Nh.Dini, aku mau cari buku-buku Nh. Dini. Setelah tak menemukan rak buku dimana terdapat beberapa buku Nh. Dini tersebut walau sudah mendapat bantuan dari komputer pencari, akhirnya aku bertanya pada penjaga toko. Aha! Akhirnya ketemu juga buku yang ku cari-cari. Sebenarnya aku bisa membeli buku itu tapi aku teringat akan suatu tempat yang biasa aku kunjungi bersama teman SMAku yang sudah lama tidak aku kunjungi. Sekali lagi, hanya bisa mengelus dan mengucapkan sampai jumpa pada buku itu aku pun meneruskan perjalanan menuju lembah perburuan berikutnya.

Bersambung...

Seneng banget sih bikin cerita seri? Toh nantinya juga bingung bikin endingnya? Sudahlah, nikmati saja apa yang aku tulis ini. Sebenarnya masih begitu banyak kegiatan yang terpotong pada cerita diatas. Tapi apa boleh buat karena aku merasa tidak begitu penting untuk diceritakan. Tetep tongkrongin blog ini kalau mau tau kisah selanjutnya :)

Posted via email from Nyol's Posterous

0 obrolan:

Posting Komentar

Habis baca jangan lupa tinggalin jejak ya :D