Path Facebook Instagram Twitter Google+

Obral Obrol

Peranakan lombok dan bali generasi ke-8, berkacamata, berkulit putih,
berpostur rata-rata orang Indonesia, Syaiful Amin namanya. Pemuda yang
segera melepas status mahasiswa pertaniannya ini adalah teman
ngobrolku di kosan. Walau sudah berbulan-bulan satu kos dengannya
namun baru sebulan terakhir kami akrab. Bermula dari obrolan ringan di
depan layar kaca keakraban timbul dengan sendirinya. Dulu ketika
melihat sosok luarnya saja, aku berani mengasumsikan dirinya sebagai
tipe mahasiswa kupu-kupu. Namun ketika kami menghabiskan waktu bersama
nonton tivi sambil ngobrol, asumsiku terbukti salah. Wawasannya jauh
lebih banyak dariku.
Mulai dari segi religiusitas sampai film. Pernah kami mengobrol seru
tentang dunia islam saat menyaksikan pertunjukan musik Opick di ANTV.
Obrolan bermula dari penari yang berputar-putar sepanjang pertunjukan
berlangsung. Menurutnya itu adalah tarian para sufi. Aku menyulut
obrolan dengan kisah peperangan antara Palestina dengan Israel. Dari
situ dia mulai bercerita panjang lebar atas semua informasi yang
pernah diperolehnya. Terkuak fakta bahwa dia pernah aktif di berbagai
forum organisasi keagamaan di dalam maupun diluar kampus. Di beberapa
kesempatan lain kami cukup sering juga kami ngobrol tentang politik
dan keadaan negeri ini ditemani siaran berita maupun debat di MetroTV
atau TV One. Dia termasuk pengamat politik juga. Tadi sore ketika
menonton serial drama klasik asal negeri panda, The Return of Condor
Heroes, dia bercerita tentang masa kecilnya di pedalaman Bali. Serial
itu adalah tontonan keluarganya dulu. Aku mengajaknya membandingkan
dengan serial drama klasik asli Indonesia. Dia benar-benar heran
dengan tayangan di Indosiar yg sering mengambil cerita kerajaan tapi
setingnya masa kini. Tak sengaja aku menyebut film Merantau. Menurut
pendapatnya, Merantau itu sama dengan tayangan di Indosiar tadi.
"Aku sudah lama merantau gak pernah ketemu masalah seperti itu."
ujarnya. "Merantau zaman sekarang bukan masalah seperti itu yang akan
dihadapi. Kalau cuma persoalan preman itu masalah yang sangat
tradisional." imbuhnya lagi.

Jember, 9 Maret 2012
Pos yang ditemani sorak sorai suporter bola di tv. Indonesia 0 - 1
Brunei Darussalam

Posted via email from Nyol's Posterous

Baca Selengkapnya - Obral Obrol

Selamat Datang Kembali

beberapa hari lalu di linimasa (timeline) twitter ada teman yg bilang
kurang lebihnya begini "sayang mbaknya gak nulis cerpen lagi. padahal
bagus bagus cerpennya."
aku mencoba mengorek informasi lebih jauh atas rasa kecewa temanku
itu. usut punya usut ternyata mbaknya yg dimaksud adalah cerpenis
dunia maya. dia sudah lama pergi meninggalkan kediaman digitalnya
terbengkalai. namun masih tersisa furnitur furnitur kisah berdebu
dengan keunikan berupa buah pemikirannya. aku jd teringat akan blog
milikku jg. terakhir aku menulis ketika akan berangkat kuliah ke
jember. kini aku sudah setengah tahun lebih berada di jember dan telah
melewati masa semester pertama kuliah. sambil mencari ide tulisan aku
membaca ulang 2 pos terakhirku yg terpampang di halaman depan.
sempat tercengang sesaat. benarkah itu aku yg menuliskannya?
energetic, penuh pengharapan dan inspiring ala chicken soup! tetapi yg
terjadi pada diriku saat ini rasanya amat jauh berbeda dengan saat
itu. mungkin efek dari suasana dan rutinitas yg melemahkan panca indra
plus hatiku. aku sempat muak dgn keseharianku dan mencari jalan keluar
dengan bergabung dalam ukm persma yg bergelut di bidang membaca dan
berkarya di bidang tulis menulis yg notabene jg tdk asing dengan
perjalanan hidupku. tp semua itu belum membuahkan hasil. mungkin
ketika ada waktu senggang aku perlu merenung dan merenung seperti saat
aku mengetik pos ini. beginilah salah satu cara paling efektif dalam
berbagi menurutku.

jember, 1 maret 2012
kamar kos jawa, pos via hp butut

Posted via email from Nyol's Posterous

Baca Selengkapnya - Selamat Datang Kembali