Path Facebook Instagram Twitter Google+

Nano Technology (Part. 3)

Sebelum bercerita aku mau bilang kalau hapeku rusak :'( huhuhu. Tapi tadi sudah beli penggantinya kok :).

Yang sebelah kanan yang rusak (itu sedang dalam posisi dinyalakan setelah dimatikan tapi gak bisa masuk dan ada pesan eror yang menyatakan Data Abort) sedangkan yang kiri itulah hape bekas yang baru aku beli. Kemarin sampai mana ceritanya? Oh, yang waktu pulang baru nemuin tempatnya itu ya? Baiklah ayo kita lanjutkan ceritanya.

Aku yang berhasil menemukan tempat persembunyian CCCL tentu saja kembali bersemangat dan segera mengajak Muklis untuk masuk kesana. Karena ada orang yang masuk kesana juga sama-sama berkendara motor yang memarkir di halaman Muklis mengikutinya dari belakang, tapi... ada suara dari belakang.

"Masuk ke dalam Mas." seru pak satpam sambil mengacungkan telunjuknya menunjukkan arah tempat parkir yang benar.

Ternyata orang yang kami ikuti tadi adalah kurir yang sedang mengantar sesuatu :lol:. Usai memarkirkan kendaraan, kami berdua menuju ke tempat pameran karena takut ketinggalan. Begitu tiba di pintu masuk ruang pamer aku baru melihat satu orang yang sudah mengisi daftar kehadiran. Tak membuang banyak waktu aku pun segera mengisi daftar kehadiran tersebut lalu disusul oleh Muklis. Karena merasa sudah memenuhi syarat untuk boleh masuk ke ruang pamer aku langsung saja masuk kesana karena saat itu tak ada orang yang memberi tau. Aku dan Muklis tak melihat ada tanda-tanda kehidupan di dalam sana. Yang ada hanya poster-poster ukuran A3 berbahas Inggris dan Perancis. Sepertinya pameran belum dimulai, syukurlah. Kami keluar kembali dan melihat-lihat sekeliling ruangan terbuka yang terdapat banyak brosur tersedia di atas meja-meja yang bertebaran di sudut. Ada juga majalah Voila terbaru edisi 27 | Oktober-Desember 2010.

Disana juga terdapat 2 buah banner berdiri yang berisikan jadwal Expo Nano di beberapa kota di Indonesia dan satu lagi yang berisikan agenda kegiatan yang sedang berlangsung di CCCL selama bulan Oktober hingga Desember. Setelah aku membaca ulang jadwal yang ada di banner ternyata pameran baru dimulai jam 18.30 hari ini. Saat kami keluar dari ruang pamer tadi sudah ada seorang petugas yang berjaga di dekat pintu masuk di samping meja yang terdapat daftar kehadiran. Karena mendengar adzan yang telah berkumandang Muklis bertanya pada petugas perempuan itu dimana letak musholla. Setelah mendengar penjelasan dari petugas itu dia mengajak aku untuk mengikutinya. Kami melewati lorong yang ada di sebelah kiri ruang pamer sambil melihat-lihat begitu banyak poster yang tertempel di papan informasi sepanjang tembok. Setiap papan informasi dan ruangan disana diberi plat yang bertuliskan nama papan informasi atau ruangan tersebut dalam bahasa Perancis dan Indonesia. Kami melewati sebuah ruangan yang berjendela kaca dimana terdapat bule perempuan sedang asyik mengerjakan sesuatu di komputernya dan juga beberapa orang kita di dalamnya, kurasa ruangan itu adalah kantor. Setelah melewati ruangan itu ada papan informasi lagi yang berisikan acara-acara dari luar CCCL yang sedang maupun akan berlangsung di Surabaya. Usai melewati lorong itu tibalah kami di kafetaria dengan gaya dan makanan ala Perancis (mungkin, karena aku tak memesan makanannya :P) yang bernama Cirkel. Jika kalian pernah ke Perancis mungkin ketika main ke CCCL dan tak lupa makan di Cirkel bisa sedikit mengobati rasa rindu akan Perancis karena di kafe kecil ini kalian akan mendengar alunan musik dan lagu-lagu berbahasa Perancis.

Begitu melewati Cirkel Muklis belok ke kiri. Di sebelah sini adalah ruang kelas kursus bahasa Perancis, ada 3 kelas kalau tidak salah. Di kelas pertama aku tak menemukan seorang pun lalu di kelas kedua aku melihat seorang guru dan beberapa murid yang sedang beriteraksi dan di kelas ketiga aku melihat hanya ada seorang guru dan seorang murid yang tengah bercakap-cakap. Di sebelah lorong kelas ini merupakan halaman yang cukup luas dan di tengahnya ada panggung kecil plus layar tancap, mungkin ini adalah tempat mereka biasa memutar film seperti pada acara Q Film Festival yang telah berlalu kemarin (aku gak bisa hadir T~T). Ternyata kami tak menemukan musholla tersebut hingga ujung. Kami pun kembali dan bertanya sekali lagi pada pegawai Cirkel. Dieng! ternyata mushollanya tepat di samping kiri kami agak menjorok ke dalam hehehe. Usai sholat aku dan Muklis bersantai sejenak duduk di kursi depan musholla. Aku mendapat SMS dari Arifah yang mengatakan bahwa ada Gigi di kampusnya. Aku pun membalasnya dan bertanya kapan? gratis tidak?. Lalu dia menjawab nanti malam jam 20.00, disini hapeku kembali bermasalah dan mengeluarkan pesan singkat Data Abort. Seperti biasa aku langsung mencopot baterainya lalu menyalakan ulang hapeku. Aku membalas SMS Arifah dan berkata bahwa aku sedang berada di CCCL dia pun bertanya ada apa disana? Dan kubalas lagi ada expo nano. Jenuh hanya melihat tembok samping dapur Cirkel aku mengajak Muklis untuk pindah ke depan kafenya sekalian. Disana ada beberapa orang, ada yang sedang ber main laptop, ada yang sedang makan berasama teman-temannya, ada yang sedang serius menulis sesuatu sambil ditemani secangkir minuman. Muklis langsung duduk namun aku tertarik untuk mengambil salah satu koran yang tersedia di sana. Sebenarnya aku kesini ingin bertemu teman SMA ku Alto karena sudah janjian terlebih dahulu tapi karena hapeku lagi eror dan Muklis pun tak punya pulsa jadinya cuma bisa menunggu deh :). Kami mengamati isi bacaan di koran itu bersama karena memang tak tau arti dari bacaannya, yang aku ambil adalah The Jakarta Post :lol:.

Setelah merasa bahwa sudah waktunya aku mengajak Muklis untuk menuju tempat pameran digelar. Tiba disana kami kembali masuk, namun disana baru ada seorang petugas yang mengatakan bahwa pameran baru dibuka sebentar lagi. Kami kembali keluar dan duduk di kursi yang ada di lorong samping ruang pamer. Kami kembali ngobrol ngalor ngidul dan ketika lewat dua petugas yang membawa minuman dan makanan di depan kami, aku pun mengajak Muklis bangkit dan segera menuju ruang pamer. Aha, ternyata benar. Ruang pamer sudah boleh dimasuki dan kami berdua pun masuk ke dalam. Petugas yang menjelaskan adalah petugas yang tadi masih sendirian saat aku masuk untuk kedua kalinya setelah membaca koran. Beliau menjelaskan sedikit tentang apa itu nano teknologi yang juga sudah ada penjelasannya pada tiap poster yang tertempel di sebagian besar ruang pamer. Berikutnya bermain sambil belajar melalui permainan pengurutan model dan bentuk mahluk hidup juga benda mati. Disusun mulai yang tak terlihat oleh mata hingga begitu jelas di mata. Kunci jawaban permainan ini ada di sisi sebaliknya mainan itu sendiri. Lalu penjelasan kedua adalah contoh material yang terbuat dari nano teknologi berupa raket tenis dan molimot. Beliau menjelaskan bahwa plastik dengan campuran apa gitu aku lupa yang dibuat mengguanakan teknologi nano bisa melebihi kekuatan potongan baja. Aku mencoba memegangnya dan rasanya memang berbeda dan lebih solid. Selanjutnya penjelasan melalui visualisasi video yang di jalankan di DVD dan televisi.

Berikutnya adalah penjelasan yang paling aku sukai karena sejak tadi aku belum mengerti apa perbedaan utama teknologi nano dengan teknologi yang lainnya. Penjelasan kali ini adalah dengan praktek menimbang dua buah manik-manik berbentuk lingkaran dengan berat yang sama namun dengan volume berbeda, yang satu sebesar kacang dan satu lagi sebesar remah-remah roti. Yang sebesar kacang di timbang terlebih dahulu lalu dituangkan ke bejana persegi panjang, lalu yang sebesar remah-remah juga ditimbang dengan berat yang sama dan dituang ke dalam bejana yang lain. Disinilah aku baru menyadari letak perbedaan besar antara nano dan bukan nano! Anggap si kacang bukan nano, bejana yang terisi tak sampai setengah dan masih terdapat celah-celah kecil antara kacang satu dengan yang lain. Lalu anggaplah si remah-remah adalah nano, remah-remah mengisi penuh bejana tanpa ada celah antar remah. Menurut teori, teknologi nano adalah 33 fase pembukaan dari benda-benda yang masih bisa kita lihat dengan mata telanjang.

Selanjutnya penjelasan terakhir adalah visualisasi lagi namun kali ini menggunakan program di laptop. Disana ada beberapa obyek yang masih bisa dilihat dengan mata telanjang manusia, ketika kita memilih obyek tangan maka pandangan kita akan di perbesar untuk melihat ada apakah di tangan itu. Ternyata di tangan itu ada nyamuk, klik lagi. maka kau akan melihat mulut nyamuk tersebut menembus kulit dan menghisap aliran darah yang berada paling atas di bawah lapisan kulit. Klik klik klik klik klik sampai ke dalam inti sel pun masih bisa diperbesar lagi. Berarti nano itu sekecil apaya kira-kira? Sekecil upilnya semut kah? hehehe. Setelah melihat dan mengerti semua penjelasan tadi, aku pun mengajak Muklis untuk pulang karena sudah lelah sekali.

 

Terima kasih buat yang telah membaca coretanku ini ;). Aku beri sedikit bocoran tentang kisah selanjutnya ya.

 

Hari ini kuliah libur karena Bu Lufi ada keperluan tapi karena harus bertemu dengan klienku untuk tugas praktek kerja maka aku dan teman-teman janjian untuk berkumpul di kampus.......... Sebenarnya tak ada niat untuk menjelajah Surabaya hari ini tapi karena rasa penasaran yang teramat kuat petualangan pun dimulai sejak meninggalkan kampus!

Night Adventure - Coming Soon

Posted via email from Nyol's Posterous

0 obrolan:

Posting Komentar

Habis baca jangan lupa tinggalin jejak ya :D