Path Facebook Instagram Twitter Google+

Lonely

Di keremangan senja sang kodok tengah termenung sendiri tanpa seorangpun yang menemani. Dalam lamunannya tak terasa air mata menetes di pipinya.



Dia terhanyut dalam masa lalunya. Bertualang bersama para sahabat masa kecilnya. Sungguh mengasyikan.
"Kau kenapa cil?"
"Ahh. Nggak papa kak." Sambil tersenyum dia menjawab seadanya.
"Cerita padaku kalau kau butuh teman bicara."
"Aku cuma teringat akan masa laluku."
"Lalu kenapa menangis?"
"Aku merasa sendiri. Meskipun kakak dan yg lain menerimaku dg baik disini."


Dia mulai bercerita tentang dirinya yg selama ini dikuburnya dalam-dalam.
Beberapa tahun yg lalu ketika masih berwujud berudu dia bersama teman-temannya pernah berikrar bahwa kelak di masa yg akan datang mereka akan bertualang bersama mengarungi samudra luas, menghadapi segala rintangan, menakhlukkan para pemangsa, menolong yg lemah dan masih banyak lagi.
Tibalah saat yg dinanti-nanti. Kini mereka beranjak dewasa dan siap mewujudkan impian tersebut. Ditengah perjalanan Bocil terpisah dari kawan-kawannya karena kelalaiannya. Mereka tetap melanjutkan perjalanan meskipun tanpa Bocil. Hingga kini dia masih berkeinginan untuk menyusul dan berjumpa kembali dg para sahabatnya.


"Sudah jangan bersedih lagi ya. Kalau kau memang ingin bertemu dg mereka kat harus berusaha mulai sekarang."
"Iya kak. Makasi."

0 obrolan:

Posting Komentar

Habis baca jangan lupa tinggalin jejak ya :D