Path Facebook Instagram Twitter Google+

Sebutir Cerita Tentang Sahabat

Bersyukurlah bila kamu punya sahabat yang begitu dekat dari waktu ke waktu. Aku pernah memiliki seorang sahabat ketika masa anak-anak tapi aku tak menyadari bahwa perbuatanku yang lebih suka beraktivitas seorang diri membuat hubungan itu rusak. Suatu ketika sahabatku di sekolah mengalami patah tulang di bagian tangannya. Setelah berselang beberapa hari paska kejadian aku bersama dengan teman-teman sekelas juga Ibu guru ramai-ramai menjenguk ke rumahnya. Walau bersahabat aku tak pernah tau dimana rumah sahabatku itu sehingga aku terpesona dengan keindahan kampung yang kami lintasi. Untuk sesaat aku masih berada di sana bersama dengan yang lain tapi kemudian aku terbujuk dengan ajakan anak baru yang cukup memiliki pengaruh karena kelihatan dari penampilannya yang lebih keren dan mencolok dari teman-teman yang lain. Aku meniggalkan rumahnya mendahului yang lain tanpa pernah terlihat oleh sahabatku. Begitu dia sudah bisa kembali ke sekolah aku baru merasakan dampak dari perbuatan bodohku itu. Dia pernah bertanya sekali padaku kenapa aku tidak menjenguknya? Aku sudah berusaha menjelaskan kalau aku datang ke rumahnya namun aku kembali lebih dulu dari yang lain tapi rasanya ia masih tak percaya dan kecewa padaku. Sejak saat itu rasanya kami tak ubahnya teman sekelas biasa, tak ada rasa saling terikat yang lebih lagi. Saat SMP giliranku yang mengalami patah tulang di bagian kaki. Sahabatku itu masih satu sekolah denganku, bahkan kami masih satu kelas saat MOS. Selepas itu kami sudah berlainan kelas. Beberapa teman sekelas yang cukup dekat menjengukku ke rumah. Saat itu barulah aku sadar dan mengerti perasaan sahabatku SD ketika tak menemukan sahabatnya menjenguk dirinya.  Aku bersyukur ketika masih ada teman yang menjengukku. Dan ketika hari pertama aku kembali ke sekolah barulah teman-teman yang tidak ikut menjenguk ke rumah datang ke kelasku. Sungguh, menjenguk orang sakit yang terlihat sepele di mata seseorang yang sedang sehat sangat berarti di mata seseorang yang sedang sakit tersebut.

Segala sesuatu yang telah berlalu adalah pelajaran yang berharga, kelak di kemudian hari jangan lupa menengoknya karena pasti ada pelajaran di balik semua itu. 

Posted via email from Nyol's Posterous

4 obrolan:

L. Pralangga mengatakan...

Cinta.. dan lika-liku-nya... sepertinya itu yang membuat ini (dunia) berputar terus... sebuah ulasan yang menarik dan teruslah menulis karena ulasanmu ini terbaca jauh sampai ke Iraq :D

fullowaferstik mengatakan...

:D terima kasih suntikan semangatnya om!
sungguh tidak menyangka dapet kunjungan dari punggawa UN

Elfira Arisanti mengatakan...

menarik :)

yang penting akhirnya belajar dari kejadian itu

fullowaferstik mengatakan...

hehehe.. dapet kunjungan dari kakak kelas juga :3

Posting Komentar

Habis baca jangan lupa tinggalin jejak ya :D